Industri manufaktur memang memiliki risiko kerja yang tinggi. Alasannya karena proses kerja melibatkan penggunaan berbagai peralatan, baik manual maupun mesin.
Maka dari itu, penting untuk menjaga standar keselamatan dan kesehatan kerja di industri manufaktur melalui kepatuhan terhadap SNI 8183 mengingat tingginya risiko pekerjaan.
Dengan menjaga keselamatan kerja, risiko kecelakaan dan masalah kesehatan jangka panjang bagi para pekerja dapat berkurang secara signifikan. Hal ini tentu akan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, dan produktif.
Mengenal Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan langkah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat. Tujuannya yaitu mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, agar tidak terjadi penurunan semangat kerja dan berkurangnya produktivitas.
K3 menjadi konsep dan upaya untuk menjaga keutuhan dan kesejahteraan fisik maupun mental tenaga kerja. Selain itu, K3 juga bertujuan untuk melindungi hasil karya atau kinerja yang dihasilkan. Itulah sebabnya keselamatan kerja sangat penting bagi pekerja dan perusahaan.
K3 diatur dalam UU Ketenagakerjaan yang mana perusahaan dan pekerja memiliki kewajiban untuk memahami dan mengikuti pedoman K3 yang berlaku. Salah satu caranya dengan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar.
Sementara itu, dari sisi perusahaan sudah seharusnya menciptakan lingkungan kerja yang aman. Tentu juga memastikan bahwa kebijakan K3 diterapkan dengan baik.
Dalam mencapai tujuan ini, terdapat langkah-langkah penting seperti pelatihan K3 dan mengimplementasikan prosedur kerja yang aman.
Penyebab Kecelakaan Kerja
Terdapat dua penyebab utama terjadinya kecelakaan kerja. Pertama, tindakan yang tidak aman. Kedua, kondisi kerja yang tidak aman.
Kecelakaan dan cedera sering kali disebabkan oleh tindakan tidak aman yang dilakukan oleh individu atau orang lain di sekitarnya.
Beberapa contoh tindakan yang tidak aman misalnya seperti, menggunakan peralatan dengan cara yang salah dan tidak memakai APD. Kesalahan lain seperti bersikap tidak serius, kurang konsentrasi, atau bermain-main dengan perlengkapan kerja.
Tindakan-tindakan tersebut merupakan contoh perilaku yang dapat meningkatkan risiko kecelakaan dan cedera di tempat kerja. Hal itu juga bisa merugikan diri sendiri atau orang lain di sekitar.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memprioritaskan keselamatan dan menjaga kesadaran akan tindakan-tindakan yang aman di lingkungan kerja.

SNI 8183 Sebagai Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Dalam menjalankan pekerjaan dengan risiko tinggi seperti pada industri manufaktur, diperlukan sebuah standar kerja khusus untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Standar Nasional Indonesia (SNI) 8183:2018 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Tempat Kerja merupakan acuan yang penting dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di industri manufaktur.
Standar ini menjadi pedoman dan persyaratan yang harus dipatuhi perusahaan dan para pekerja untuk menjalankan tugas-tugas pekerjaan dengan cara yang aman dan efisien.
Tujuannya yaitu untuk meminimalisir risiko kecelakaan dan masalah kesehatan di lingkungan kerja. Berikut sejumlah standar K3 pada industri manufaktur yang diatur dalam SNI 8183.
- Seragam Pelindung Badan
Seragam pelindung badan mencakup kepala, pelindung mata, hidung, kaki, dan bagian badan lainnya. Untuk melindungi kepala, pekerja menggunakan helm yang kuat dan tahan terhadap benturan.
Kacamata pengaman dan masker pernapasan digunakan untuk melindungi mata, hidung, dan mulut dari bahan berbahaya atau partikel beracun. Sepatu keselamatan dengan pelindung logam berguna melindungi kaki dari benda yang jatuh atau tekanan berat.
Penerapan standar seragam pelindung badan ini penting dalam meminimalisir risiko cedera. Selain itu juga mampu melindungi kesehatan pekerja di industri manufaktur serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
- Pelindung Mesin
Selain seragam pelindung badan, standar K3 lainnya juga mencakup penggunaan pelindung mesin. Pelindung mesin bertujuan untuk melindungi mesin dari bahaya yang mungkin timbul dari luar, dari dalam mesin, atau dari perilaku pekerja.
Pelindung mesin dapat berupa pagar pengaman, tutup mesin, atau perisai yang dirancang untuk menghalangi akses ke bagian penting mesin. Tujuan utamanya mencegah kontak langsung dengan bagian mesin yang bergerak, panas, tajam, atau berpotensi mengeluarkan bahan kimia berbahaya.
Dengan menggunakan pelindung mesin, risiko kecelakaan dan cedera dapat dikurangi secara signifikan. Selain itu, pelindung mesin juga dapat melindungi mesin dari gangguan eksternal yang dapat menyebabkan kerusakan.
- Alat Pengaman Listrik
Alat pengaman berfungsi melindungi pekerja dari bahaya yang mungkin timbul akibat listrik yang dapat menjadi sumber potensial kecelakaan. Listrik adalah sumber energi yang penting dalam industri, tetapi juga dapat menjadi sumber risiko yang serius.
Kondisi seperti hubungan pendek, kebocoran arus, atau tegangan yang tidak terisolasi, dapat menyebabkan kecelakaan listrik berpotensi fatal. Untuk itu, penggunaan alat pengaman listrik menjadi sangat penting.
- Pengaman Ruang
Pengaman ruang bertujuan menjaga keamanan dan keselamatan di dalam ruang kerja. Misalnya, upaya mencegah kebakaran, mengatur penerangan yang cukup, memastikan ventilasi udara, dan menghadirkan sistem alarm yang efektif.
Pengamanan ruang yang sesuai dapat membantu perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang aman dan melindungi kesejahteraan pekerja. Penting bagi perusahaan untuk memastikan pemeliharaan dan pelatihan yang tepat terkait penggunaan alat pengaman ruanga tersebut.
Dengan adanya SNI 8183:2018, risiko kecelakaan dapat diminimalisasi. Sebab pekerjaan dilakukan dengan menggunakan metode yang aman dan teruji.
SNI 8183 sebagai Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga memastikan bahwa pekerja memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas mereka dengan aman.